Senin, 07 Desember 2009

Izinkan ku memeluk bayangmu Bunda!


Bunda Dalam gaduh hariku ini, ku lupa mengingat wajahmu karena ditelan gemuruh liarnya langkahku tuk meniti masa depan. padahal ku tahu do’a tulus di setiap sujudmulah yang mengantarkanku berdiri dan belajar mengerti di pelataran hidup ini. Sekarang do’a mu pun masih mengalir, bahkan lebih deras dari derai hujan yang menaklukkan segala malam, karena itu dalam kesepian malam ini kurindu pada mu bunda rindu akan belaianmu, rindu akan manja yang kau beri, rindu akan perkataan-perkataan yang kau ucapkan bunda.....

Bunda. Aku tahu, aku sering membuat sakit hati bunda, aku sering berdusta pada bunda bahkan aku sering melupakan bunda, entah itu di tengah keramaian atau kadang seperti kesunyian malam ini. Tapi kini ku benar-benar tahu tiada yang sanggup menggantikan mu dengan segala warna yang kau lukis, hitam putih, keras atau pelan, hewan atau setan. dengan segala rupa yang kau beri, aku seakan tak mampu tuk melupakanmu lagi bunda...

Setelah bertahun-tahun ku mencoba merangkai dan mengerti tentang hidup ternyata pesona mu belum sirna bahkan kian berkilau dan melebihi pesona lain yang ku pungut satu persatu.

Karena itu bunda, dari sini izinkan ku memeluk bunda sebagai maaf ku sebagai takjub dan kagumku dan juga sebagai cinta yang begitu kecil dari cinta mu. Dari sini bunda Izinkan ku memeluk agar aku bisa belajar darimu tentang kesabaran dan ketulusan dan kedewasaan diri....

Untuk mu bunda yang ada di Cepu dengan segala cinta. . .

Jombang, 07 Desember 2009 (21.33WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar