Berjodoh bukanlah alasan bahwa sebuah pernikahan akan langgeng. Jalannya sebuah pernikahan dikontrol dan diciptakan oleh kedua pasangan, dan tidak datang dengan sendirinya.
Selama ini yang biasa kita temui, mereka yang gagal dalam berumah tangga memberikan alasan bahwa mereka sudah tidak cocok lagi, mereka memang tidak berjodoh, atau tidak ada persamaan di antara mereka. Namun, itu semua hanyalah sebuah alasan yang digunakan oleh masing-masing pasangan untuk membenarkan diri sendiri. Kenyataannya, mereka hanya kurang keras dalam berusaha.
Adalah seorang terapis, Karen Gall Lewis, yang juga penulis buku WHY DON'T YOU UNDERSTAND? A GENDER RELATIONSHIP DICTIONARY, mengatakan bahwa agar pernikahan bisa langgeng, kedua pasangan harus sama-sama berjuang keras dan terus memperbaiki diri serta komunikasi di antara keduanya. Pasangan tersebut juga harus mampu menghindari kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh pasangan setelah menikah.
Kali ini, kita akan membahas 9 kebiasaan buruk para pasangan setelah menikah. Dan berharap, agar pasangan-pasangan muda yang saat ini berada di dalam masa sulit dapat belajar sedikit dari hal yang akan Woman bagikan berikut ini:
Kebiasaan Buruk 1: Memanfaatkan satu sama lain
Memang, apabila sudah menikah, pasangan akan saling mendukung satu sama lain. Apabila yang satu kekurangan, maka pasangan lain akan menopang. Begitu pula sebaliknya. Namun, pada beberapa kasus, pasangan yang tak berhasil dalam hubungannya mencoba untuk memanfaatkan pasangannya masing-masing. Mengutamakan kebutuhan diri sendiri, dan meninggikan ego. Akhirnya, pasangan jadi cepat bosan, dan selalu menuntut lebih dari pasangannya jika mereka tak bisa memenuhi keinginan pasangan.
Tips: Saat menikah, dua insan sudah menjadi satu. Maka ada baiknya, Anda dan pasangan sama-sama melakukan yang terbaik bagi diri masing-masing, dan saling memperlakukan pasangan seperti diri sendiri.
Kebiasaan Buruk 2: Kebutuhan seks tak tercukupi
Sibuk karena pekerjaan adalah alasan utama kebutuhan seks pasangan tidak tercukupi. Akhirnya, jika dari diri sendiri tidak bisa memuaskan, pasangan akan mencari orang lain yang dapat memberikannya kepuasan. Maka, terjadilah perselingkuhan.
Memang, seks bukanlah segalanya! Namun, Anda tentu menyadari bahwa seks adalah salah satu kebutuhan utama bagi pasangan. Bahkan beberapa kasus perceraian, terjadi karena masalah 'dapur utama' pasangan ini.
Tips : Selalu susun waktu bersama pasangan untuk secara khusus berlibur dan menikmati honeymoon bersama. Jika memang tak bisa di luar kota, mungkin di hotel dalam kota untuk sekedar memanjakan diri bersama.
Kebiasaan Buruk 3: Berbohong soal materi
Anda mungkin sedang mengincar tas Hermes terbaru yang akan keluar beberapa bulan ke depan. Dan Anda pun berbohong pada si dia, bahwa beberapa bulan ini pengeluaran akan membengkak karena air PAM naik. Hal ini tentu saja tidak baik. Sekalipun Anda begitu mendambakan tas Hermes yang cantik itu, hindari berbohong soal materi kepada pasangan, begitu pula sebaliknya. Materi adalah salah satu hal yang cukup sensitif di dalam sebuah hubungan. Saling terbuka saja, dan utamakan kepentingan berdua.
Tips : Jika memang Anda punya hobby shopping. Coba cari pemasukan lain yang memang khusus diperuntukkan sebagai sumber budget Anda berbelanja. Apabila memang sedang tidak ada barang yang ingin Anda beli, toh Anda bisa mengalokasikannya untuk liburan.
Kebiasaan Buruk 4: Menceritakan kebiasaan buruk pasangan pada teman
Curhat memang sah-sah saja, apalagi dengan curhat pada orang yang tepat, Anda mendapatkan masukan dari dia. Namun, jika Anda terlalu sering menceritakan keburukan pasangan, tentu ini tidak baik! Jika memang pasangan memiliki kebiasaan buruk, coba untuk membantunya. Jangan malah membiarkan dan mengumbar cerita kepada orang lain.
Kebiasaan Buruk 5: Lupa akan sentuhan romantis
Dulu, saat berpacaran, Anda masih sering membuatkannya minuman atau kue-kue kesukaannya. Namun sekarang, ah biarkan saja! Toh jika dia ingin, dia bisa beli kok!
Nah inilah hal yang perlu Anda perbaiki. Jika memang dulu Anda begitu care dan bersikap manis padanya, berusahalah untuk selalu bersikap demikian. Jika memungkinkan, selalu tingkatkan sikap manis dan perhatian Anda kepadanya. Ini akan membuat si dia kagum dan bangga telah memilih Anda sebagai pasangan hidupnya.
Tips : Buatkan dia puding atau makanan kecil yang sesuai dengan selera dan sehat. Dengan memanjakan dan memperhatikan si dia, tentunya pasangan akan lebih betah dekat dan berkumpul bersama keluarga.
Kebiasaan Buruk 6: Menyerahkan tanggung jawab soal anak kepada salah satu pasangan saja
Apakah hanya sang ibu saja yang wajib merawat anak-anak dan membesarkan, sementara sang ayah hanya bertugas mencari uang? Ah, pandangan tersebut sudah kuno! Yang namanya anak-anak adalah tanggung jawab kedua orang tua. Bagaimanapun, anak tidak akan hadir jika tak ada ayah atau ibu, ya kan?
Tips : Bagi tugas bersama pasangan untuk merawat dan membesarkan anak. Tak ada kebahagiaan yang paling berarti bagi anak dibandingkan kasih dan perhatian dari kedua orang tuanya.
Kebiasaan Buruk 7: Berbicara kasar pada pasangan
Karena emosi, biasanya pasangan suka lepas kontrol. Dan akhirnya intonasi semakin meninggi. Kebiasaan buruk ini, jika dipelihara akan memunculkan kebiasaan buruk lainnya, seperti kekerasan dalam rumah tangga. Coba Anda pikirkan, jika Anda bisa berbicara baik-baik dari hati ke hati dan dengan kepala dingin, mengapa harus bertengkar dan saling memaki?
Tips : Jika Anda merasa sebal pada pasangan dan saat itu emosi Anda serasa di ubun-ubun. Terlebih tenangkan diri Anda dulu. Ambil nafas panjang, minum air putih dan biarkan diri tenang. Kemudian baru minta waktu untuk berbicara dengannya.
Kebiasaan Buruk 8: Tak ada support untuk pasangan
"Ah, memangnya kamu bisa?" begitulah kalimat bernada meremehkan yang seringkali muncul di benak atau kita katakan pada pasangan saat ia memiliki ide karir. Alhasil, pasangan jadi minder dan pesimis. Ia pun mengurungkan niat mewujudkan idenya tersebut. Setinggi apapun keinginan pasangan, serumit apapun rencana dia terhadap masa depan, coba untuk selalu mendukungnya. Jika memang ada hal yang kurang tepat toh Anda masih bisa mengingatkannya, ya kan?
Kebiasaan Buruk 9: Tak mau mencoba suatu hal baru
Nah ini dia, satu kebiasaan buruk lain yang perlu disingkirkan dari kehidupan rumah tangga Anda. Mencoba hal baru tak ada salahnya kok. Justru dengan demikian rumah tangga Anda akan semakin bervariasi. Misal, gaya seks, dari dulu Anda tak mau mencoba gaya lain dan tetap kekeuh nyaman dengan gaya missionaris. Sementara ia ingin mencoba variasi gaya lain agar tidak bosan. Sebenarnya tak ada alasan untuk tak mencoba gaya baru. Karena justru dengan mengenal gaya lain, Anda dan pasangan dapat menikmati kepuasan yang lebih sempurna.
Nah, yuk miliki pernikahan langgeng hingga Anda dan pasangan menjadi kakek nenek.
sumber : note Facebook
Selama ini yang biasa kita temui, mereka yang gagal dalam berumah tangga memberikan alasan bahwa mereka sudah tidak cocok lagi, mereka memang tidak berjodoh, atau tidak ada persamaan di antara mereka. Namun, itu semua hanyalah sebuah alasan yang digunakan oleh masing-masing pasangan untuk membenarkan diri sendiri. Kenyataannya, mereka hanya kurang keras dalam berusaha.
Adalah seorang terapis, Karen Gall Lewis, yang juga penulis buku WHY DON'T YOU UNDERSTAND? A GENDER RELATIONSHIP DICTIONARY, mengatakan bahwa agar pernikahan bisa langgeng, kedua pasangan harus sama-sama berjuang keras dan terus memperbaiki diri serta komunikasi di antara keduanya. Pasangan tersebut juga harus mampu menghindari kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh pasangan setelah menikah.
Kali ini, kita akan membahas 9 kebiasaan buruk para pasangan setelah menikah. Dan berharap, agar pasangan-pasangan muda yang saat ini berada di dalam masa sulit dapat belajar sedikit dari hal yang akan Woman bagikan berikut ini:
Kebiasaan Buruk 1: Memanfaatkan satu sama lain
Memang, apabila sudah menikah, pasangan akan saling mendukung satu sama lain. Apabila yang satu kekurangan, maka pasangan lain akan menopang. Begitu pula sebaliknya. Namun, pada beberapa kasus, pasangan yang tak berhasil dalam hubungannya mencoba untuk memanfaatkan pasangannya masing-masing. Mengutamakan kebutuhan diri sendiri, dan meninggikan ego. Akhirnya, pasangan jadi cepat bosan, dan selalu menuntut lebih dari pasangannya jika mereka tak bisa memenuhi keinginan pasangan.
Tips: Saat menikah, dua insan sudah menjadi satu. Maka ada baiknya, Anda dan pasangan sama-sama melakukan yang terbaik bagi diri masing-masing, dan saling memperlakukan pasangan seperti diri sendiri.
Kebiasaan Buruk 2: Kebutuhan seks tak tercukupi
Sibuk karena pekerjaan adalah alasan utama kebutuhan seks pasangan tidak tercukupi. Akhirnya, jika dari diri sendiri tidak bisa memuaskan, pasangan akan mencari orang lain yang dapat memberikannya kepuasan. Maka, terjadilah perselingkuhan.
Memang, seks bukanlah segalanya! Namun, Anda tentu menyadari bahwa seks adalah salah satu kebutuhan utama bagi pasangan. Bahkan beberapa kasus perceraian, terjadi karena masalah 'dapur utama' pasangan ini.
Tips : Selalu susun waktu bersama pasangan untuk secara khusus berlibur dan menikmati honeymoon bersama. Jika memang tak bisa di luar kota, mungkin di hotel dalam kota untuk sekedar memanjakan diri bersama.
Kebiasaan Buruk 3: Berbohong soal materi
Anda mungkin sedang mengincar tas Hermes terbaru yang akan keluar beberapa bulan ke depan. Dan Anda pun berbohong pada si dia, bahwa beberapa bulan ini pengeluaran akan membengkak karena air PAM naik. Hal ini tentu saja tidak baik. Sekalipun Anda begitu mendambakan tas Hermes yang cantik itu, hindari berbohong soal materi kepada pasangan, begitu pula sebaliknya. Materi adalah salah satu hal yang cukup sensitif di dalam sebuah hubungan. Saling terbuka saja, dan utamakan kepentingan berdua.
Tips : Jika memang Anda punya hobby shopping. Coba cari pemasukan lain yang memang khusus diperuntukkan sebagai sumber budget Anda berbelanja. Apabila memang sedang tidak ada barang yang ingin Anda beli, toh Anda bisa mengalokasikannya untuk liburan.
Kebiasaan Buruk 4: Menceritakan kebiasaan buruk pasangan pada teman
Curhat memang sah-sah saja, apalagi dengan curhat pada orang yang tepat, Anda mendapatkan masukan dari dia. Namun, jika Anda terlalu sering menceritakan keburukan pasangan, tentu ini tidak baik! Jika memang pasangan memiliki kebiasaan buruk, coba untuk membantunya. Jangan malah membiarkan dan mengumbar cerita kepada orang lain.
Kebiasaan Buruk 5: Lupa akan sentuhan romantis
Dulu, saat berpacaran, Anda masih sering membuatkannya minuman atau kue-kue kesukaannya. Namun sekarang, ah biarkan saja! Toh jika dia ingin, dia bisa beli kok!
Nah inilah hal yang perlu Anda perbaiki. Jika memang dulu Anda begitu care dan bersikap manis padanya, berusahalah untuk selalu bersikap demikian. Jika memungkinkan, selalu tingkatkan sikap manis dan perhatian Anda kepadanya. Ini akan membuat si dia kagum dan bangga telah memilih Anda sebagai pasangan hidupnya.
Tips : Buatkan dia puding atau makanan kecil yang sesuai dengan selera dan sehat. Dengan memanjakan dan memperhatikan si dia, tentunya pasangan akan lebih betah dekat dan berkumpul bersama keluarga.
Kebiasaan Buruk 6: Menyerahkan tanggung jawab soal anak kepada salah satu pasangan saja
Apakah hanya sang ibu saja yang wajib merawat anak-anak dan membesarkan, sementara sang ayah hanya bertugas mencari uang? Ah, pandangan tersebut sudah kuno! Yang namanya anak-anak adalah tanggung jawab kedua orang tua. Bagaimanapun, anak tidak akan hadir jika tak ada ayah atau ibu, ya kan?
Tips : Bagi tugas bersama pasangan untuk merawat dan membesarkan anak. Tak ada kebahagiaan yang paling berarti bagi anak dibandingkan kasih dan perhatian dari kedua orang tuanya.
Kebiasaan Buruk 7: Berbicara kasar pada pasangan
Karena emosi, biasanya pasangan suka lepas kontrol. Dan akhirnya intonasi semakin meninggi. Kebiasaan buruk ini, jika dipelihara akan memunculkan kebiasaan buruk lainnya, seperti kekerasan dalam rumah tangga. Coba Anda pikirkan, jika Anda bisa berbicara baik-baik dari hati ke hati dan dengan kepala dingin, mengapa harus bertengkar dan saling memaki?
Tips : Jika Anda merasa sebal pada pasangan dan saat itu emosi Anda serasa di ubun-ubun. Terlebih tenangkan diri Anda dulu. Ambil nafas panjang, minum air putih dan biarkan diri tenang. Kemudian baru minta waktu untuk berbicara dengannya.
Kebiasaan Buruk 8: Tak ada support untuk pasangan
"Ah, memangnya kamu bisa?" begitulah kalimat bernada meremehkan yang seringkali muncul di benak atau kita katakan pada pasangan saat ia memiliki ide karir. Alhasil, pasangan jadi minder dan pesimis. Ia pun mengurungkan niat mewujudkan idenya tersebut. Setinggi apapun keinginan pasangan, serumit apapun rencana dia terhadap masa depan, coba untuk selalu mendukungnya. Jika memang ada hal yang kurang tepat toh Anda masih bisa mengingatkannya, ya kan?
Kebiasaan Buruk 9: Tak mau mencoba suatu hal baru
Nah ini dia, satu kebiasaan buruk lain yang perlu disingkirkan dari kehidupan rumah tangga Anda. Mencoba hal baru tak ada salahnya kok. Justru dengan demikian rumah tangga Anda akan semakin bervariasi. Misal, gaya seks, dari dulu Anda tak mau mencoba gaya lain dan tetap kekeuh nyaman dengan gaya missionaris. Sementara ia ingin mencoba variasi gaya lain agar tidak bosan. Sebenarnya tak ada alasan untuk tak mencoba gaya baru. Karena justru dengan mengenal gaya lain, Anda dan pasangan dapat menikmati kepuasan yang lebih sempurna.
Nah, yuk miliki pernikahan langgeng hingga Anda dan pasangan menjadi kakek nenek.
sumber : note Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar