Biasanya begitu hamil, muncullah berbagai macam nasehat dari orang terdekat terutama orang tua, yang berhubungan dengan mitos jaman dulu. Selama nasihatnya positif, tidak ada salahnya menyenangkan hati orang tua. Tapi kalau malah merugikan dari sisi kesehatan bagaimana? Untuk itu kita harus tahu mitos-mitos apa saja yang masuk akal dan yang tidak perlu diikuti... cekidot
1.Jangan makan buah strawberry, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi. Nah, yang ini jelas mitos yang merugikan bagi ibu hamil. Strawberry justru baik untuk ibu hamil karena mengandung 40 mikrogram asam folat, yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Asam folat sendiri adalah folacin atau vitamin B9 yang jika mana dikonsumsi ibu hamil dapat mencegah cacat pada bayi dan anemia pada sang ibu.
2. Ibu hamil yang doyan dandan anaknya perempuan.
Secara medis hal itu tak ada kaitannya. Karena yang menentukan jenis kelamin bayi adalah sperma ayah. Tapi, namanya juga mitos, sah-sah saja berlaku di tengah masyarakat. Yang jelas, mitos ini berkembang dari mulut ke mulut dan akhirnya cenderung dipercaya sebagai sebuah kebenaran. Tidak ada salahnya bagi para moms yang justru doyan dandan saat hamil. Namun yang harus diingat, kosmetik yang digunakan harus aman untuk ibu hamil.
3. Ibu hamil dan suami dilarang membunuh binatang.
Kepercayaan ini beredar di berbagai tempat di Indonesia. Di Bali kepercayaan ini malah terkait dengan agama. Membunuh binatang dianggap dapat menimbulkan karma kecacatan pada janin.
Secara medis hal ini belum terbukti. Namun yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang terkait dengan nilai psikologis yang tidak baik. Karena ibu dan janin terhubung erat secara psikologis, bisa saja menimbulkan pengaruh buruk pada perkembangan janin. Namun jika yang dibunuh adalah binatang yang merugikan seperti kecoa atau tikus, tentu tidak masalah. Karena jika tidak dibasmi, justru binatang tersebut yang akan memberikan dampak buruk seperti alergi pada ibu dan janin.
4. Memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian dalam agar janin terhindar dari marabahaya, terutama terkait roh halus. Mitos seperti ini justru membahayakan ibu hamil. Gunting atau pisau yang tidak disimpan hati-hati justru bisa menusuk tubuh ibu. Kekhawatiran akan bahaya roh halus sebenarnya dikarenakan jaman dulu masih banyak orang-orang yang mempelajari ilmu hitam dan membutuhkan janin bayi untuk syarat menambah ilmu. Di jaman modern seperti ini, kemungkinan orang yang belajar ilmu hitam tentu semakin berkurang kan?
5. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tak terlilit tali pusat.
Meski jika dituruti tidak menimbulkan bahaya, namun mitos ini jelas mengada-ada. Tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Penjelasan secara medis, hiperaktivitas gerakan bayilah yang diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat. Jadi, tak heran bila ada anjuran agar ibu hamil sudah mengambil cuti sebulan menjelang persalinan. Diharapkan ibu tak terlalu lelah, agar hal-hal yang tak diharapkan tak terjadi menjelang persalinan.
6. Agar persalinan lancar, pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon ayah diminta meloloskan ikan/belut melalui kain sarung yang dikenakan ibu.
Jika ikan/belut keluar dengan lancar (tak menyangkut), pertanda persalinan bakal lancar. Tentu saja itu tidak benar. Karena lancar-tidaknya sebuah proses persalinan tergantung pada berat janin, tenaga mengejan si ibu, dan jalan lahir. Jika semuanya saling mendukung, bisa dipastikan persalinan akan berjalan lancar. Memasukkan ikan atau belut ke kain sarung justru membahayakan terutama bagi moms yang latah atau mudah kaget.
7. Tabu jika sudah menyiapkan perlengkapan bayi sebelum bayi lahir.
Alangkah repotnya jika semua perlengkapan baru dibeli saat si kecil sudah lahir. Selain repot, bagi moms yang tidak dibantu oleh keluarga tentu akan menimbulkan kesulitan tersendiri karena pasca persalinan adalah masa yang paling melelahkan bagi moms.
Karena itu tidak masalah jika membeli perlengkapan bayi secukupnya saat mendekati proses persalinan. Membeli jauh-jauh hari dikhawatirkan akan menjadi hal buruk jika terjadi masalah pada kandungan yang menyebabkan ibu keguguran. Moms yang sudah terlanjur membeli barang barang bayi ditakutkan akan merasa tambah kecewa dan trauma melihat barang-barang tersebut
V7. Saat hamil tidak boleh mengangkat jemuran melakukan gerakan mengangkat.
Konon jika dilakukan, tali pusat akan membelit di leher bayi. Mitos ini ada baiknya diikuti. Karena berdasarkan fakta, mengangkat barang-barang berat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jika terlalu lelah, akan mempengaruhi janin dalam perut.
8. Ibu hamil tak boleh makan dengan piring yang besar agar anaknya tak besar. Mitos ini ada baiknya juga diikuti.
Cara makan yang baik bagi ibu hamil adalah sedikit-sedikit tapi sering. Ini membuat organ pencernaan tidak kaget dan menyesuaikan diri untuk porsi besar. Jika selama hamil terbiasa mengkonsumsi porsi besar, dikhawatirkan kebiasaan itu terbawa hingga pasca persalinan dan membuat berat badan susah turun.
9. Dilarang minum air es agar bayi tak besar.
Sebenarnya yang menyebabkan bayi besar bukan esnya, tapi kandungan gula yang terkandung di dalam es teh, es limun ataupun es sirup. Jadi selama minum air es tanpa gula atau tambahan apapun (air putih dingin), tidak ada masalah. Namun minum air es berlebihan juga bisa menyebabkan ulu hati terasa sesak dan membuat ibu hamil merasa tak nyaman.
10. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis. Namun ini karena darah yang ikut menempel di janin, bukan karena faktor makanan. Makanan mentah dilarang bukan karena menimbulkan bau amis, tapi dikhawatirkan mengandung bakteri yang belum mati karena tidak dimasak terlebih dulu. Dan tak hanya ikan, sayuran dan buah mentah juga dilarang bagi ibu hamil karena alasan yang sama.
sumber
1.Jangan makan buah strawberry, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi. Nah, yang ini jelas mitos yang merugikan bagi ibu hamil. Strawberry justru baik untuk ibu hamil karena mengandung 40 mikrogram asam folat, yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Asam folat sendiri adalah folacin atau vitamin B9 yang jika mana dikonsumsi ibu hamil dapat mencegah cacat pada bayi dan anemia pada sang ibu.
2. Ibu hamil yang doyan dandan anaknya perempuan.
Secara medis hal itu tak ada kaitannya. Karena yang menentukan jenis kelamin bayi adalah sperma ayah. Tapi, namanya juga mitos, sah-sah saja berlaku di tengah masyarakat. Yang jelas, mitos ini berkembang dari mulut ke mulut dan akhirnya cenderung dipercaya sebagai sebuah kebenaran. Tidak ada salahnya bagi para moms yang justru doyan dandan saat hamil. Namun yang harus diingat, kosmetik yang digunakan harus aman untuk ibu hamil.
3. Ibu hamil dan suami dilarang membunuh binatang.
Kepercayaan ini beredar di berbagai tempat di Indonesia. Di Bali kepercayaan ini malah terkait dengan agama. Membunuh binatang dianggap dapat menimbulkan karma kecacatan pada janin.
Secara medis hal ini belum terbukti. Namun yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang terkait dengan nilai psikologis yang tidak baik. Karena ibu dan janin terhubung erat secara psikologis, bisa saja menimbulkan pengaruh buruk pada perkembangan janin. Namun jika yang dibunuh adalah binatang yang merugikan seperti kecoa atau tikus, tentu tidak masalah. Karena jika tidak dibasmi, justru binatang tersebut yang akan memberikan dampak buruk seperti alergi pada ibu dan janin.
4. Memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian dalam agar janin terhindar dari marabahaya, terutama terkait roh halus. Mitos seperti ini justru membahayakan ibu hamil. Gunting atau pisau yang tidak disimpan hati-hati justru bisa menusuk tubuh ibu. Kekhawatiran akan bahaya roh halus sebenarnya dikarenakan jaman dulu masih banyak orang-orang yang mempelajari ilmu hitam dan membutuhkan janin bayi untuk syarat menambah ilmu. Di jaman modern seperti ini, kemungkinan orang yang belajar ilmu hitam tentu semakin berkurang kan?
5. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tak terlilit tali pusat.
Meski jika dituruti tidak menimbulkan bahaya, namun mitos ini jelas mengada-ada. Tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Penjelasan secara medis, hiperaktivitas gerakan bayilah yang diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat. Jadi, tak heran bila ada anjuran agar ibu hamil sudah mengambil cuti sebulan menjelang persalinan. Diharapkan ibu tak terlalu lelah, agar hal-hal yang tak diharapkan tak terjadi menjelang persalinan.
6. Agar persalinan lancar, pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon ayah diminta meloloskan ikan/belut melalui kain sarung yang dikenakan ibu.
Jika ikan/belut keluar dengan lancar (tak menyangkut), pertanda persalinan bakal lancar. Tentu saja itu tidak benar. Karena lancar-tidaknya sebuah proses persalinan tergantung pada berat janin, tenaga mengejan si ibu, dan jalan lahir. Jika semuanya saling mendukung, bisa dipastikan persalinan akan berjalan lancar. Memasukkan ikan atau belut ke kain sarung justru membahayakan terutama bagi moms yang latah atau mudah kaget.
7. Tabu jika sudah menyiapkan perlengkapan bayi sebelum bayi lahir.
Alangkah repotnya jika semua perlengkapan baru dibeli saat si kecil sudah lahir. Selain repot, bagi moms yang tidak dibantu oleh keluarga tentu akan menimbulkan kesulitan tersendiri karena pasca persalinan adalah masa yang paling melelahkan bagi moms.
Karena itu tidak masalah jika membeli perlengkapan bayi secukupnya saat mendekati proses persalinan. Membeli jauh-jauh hari dikhawatirkan akan menjadi hal buruk jika terjadi masalah pada kandungan yang menyebabkan ibu keguguran. Moms yang sudah terlanjur membeli barang barang bayi ditakutkan akan merasa tambah kecewa dan trauma melihat barang-barang tersebut
V7. Saat hamil tidak boleh mengangkat jemuran melakukan gerakan mengangkat.
Konon jika dilakukan, tali pusat akan membelit di leher bayi. Mitos ini ada baiknya diikuti. Karena berdasarkan fakta, mengangkat barang-barang berat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jika terlalu lelah, akan mempengaruhi janin dalam perut.
8. Ibu hamil tak boleh makan dengan piring yang besar agar anaknya tak besar. Mitos ini ada baiknya juga diikuti.
Cara makan yang baik bagi ibu hamil adalah sedikit-sedikit tapi sering. Ini membuat organ pencernaan tidak kaget dan menyesuaikan diri untuk porsi besar. Jika selama hamil terbiasa mengkonsumsi porsi besar, dikhawatirkan kebiasaan itu terbawa hingga pasca persalinan dan membuat berat badan susah turun.
9. Dilarang minum air es agar bayi tak besar.
Sebenarnya yang menyebabkan bayi besar bukan esnya, tapi kandungan gula yang terkandung di dalam es teh, es limun ataupun es sirup. Jadi selama minum air es tanpa gula atau tambahan apapun (air putih dingin), tidak ada masalah. Namun minum air es berlebihan juga bisa menyebabkan ulu hati terasa sesak dan membuat ibu hamil merasa tak nyaman.
10. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis. Namun ini karena darah yang ikut menempel di janin, bukan karena faktor makanan. Makanan mentah dilarang bukan karena menimbulkan bau amis, tapi dikhawatirkan mengandung bakteri yang belum mati karena tidak dimasak terlebih dulu. Dan tak hanya ikan, sayuran dan buah mentah juga dilarang bagi ibu hamil karena alasan yang sama.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar